Kebutuhan Cairan Bayi dengan Alergi Susu Sapi – Asupan cairan merupakan bagian penting dalam tumbuh kembang bayi. Cairan tidak hanya dibutuhkan untuk menjaga hidrasi, tetapi juga berperan dalam metabolisme, transportasi nutrisi, serta menjaga fungsi organ vital. Namun, bayi dengan alergi susu sapi memiliki tantangan tersendiri dalam pemenuhan kebutuhan cairannya. Alergi ini merupakan salah satu alergi makanan paling umum pada bayi, sehingga orang tua harus berhati-hati dalam memilih sumber cairan yang aman sekaligus bergizi.
Artikel ini akan membahas bagaimana cara memenuhi kebutuhan cairan bayi dengan alergi susu sapi, pilihan alternatif susu, serta hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua.
Memahami Alergi Susu Sapi pada Bayi
Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Kondisi ini berbeda dengan intoleransi laktosa yang hanya terkait dengan kekurangan enzim pencernaan.
Gejala alergi susu sapi dapat berupa:
- Ruam kulit atau eksim
- Muntah, diare, atau tinja berdarah
- Perut kembung dan rewel
- Kesulitan bernapas (pada kasus yang berat)
Karena gejalanya bisa mengganggu kesehatan bayi, orang tua perlu mengganti sumber nutrisi dan cairan yang biasanya berasal dari susu sapi dengan pilihan lain yang lebih aman.
Sumber Cairan yang Aman untuk Bayi dengan Alergi Susu Sapi
Kebutuhan cairan bayi dapat dipenuhi dari berbagai sumber. Bagi bayi dengan alergi susu sapi, berikut beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan:
- ASI (Air Susu Ibu)
- ASI tetap menjadi sumber cairan dan nutrisi terbaik bagi bayi, termasuk bayi dengan alergi susu sapi.
- Jika bayi menunjukkan reaksi alergi meskipun diberi ASI, biasanya dipicu oleh konsumsi produk susu sapi oleh ibu. Dalam kasus ini, ibu disarankan melakukan diet bebas susu sapi.
- Susu Formula Hipoalergenik
- Tersedia dalam bentuk extensively hydrolyzed formula (EHF), di mana protein susu sapi dipecah menjadi fragmen yang lebih kecil sehingga tidak memicu reaksi alergi.
- Ada juga amino acid-based formula (AAF) yang lebih aman untuk bayi dengan alergi berat karena tidak mengandung protein utuh.
- Air Putih (untuk bayi di atas 6 bulan)
- Setelah bayi mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), air putih bisa diberikan dalam jumlah kecil untuk menjaga hidrasi.
- Cairan dari Makanan Pendamping ASI
- Buah, sayuran, dan sup dapat menjadi sumber tambahan cairan bagi bayi yang sudah berusia lebih dari 6 bulan.
Perhitungan Kebutuhan Cairan Bayi
Kebutuhan cairan bayi bervariasi tergantung usia, berat badan, dan aktivitas. Berikut gambaran umum kebutuhan cairan harian bayi:
- 0–6 bulan: 100–150 ml per kg berat badan per hari (sebagian besar dari ASI atau formula hipoalergenik).
- 6–12 bulan: 90–120 ml per kg berat badan per hari (ditambah dari MPASI dan sedikit air putih).
Contoh: Bayi dengan berat badan 7 kg memerlukan sekitar 700–1000 ml cairan per hari.
Hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua
- Pemantauan Pertumbuhan
Bayi dengan alergi susu sapi perlu diawasi tumbuh kembangnya agar tidak mengalami malnutrisi akibat keterbatasan asupan. - Konsultasi dengan Dokter
Pemilihan formula pengganti harus didasarkan pada rekomendasi dokter anak atau ahli gizi. - Mengenali Produk Olahan
Banyak makanan dan minuman olahan mengandung turunan susu sapi (seperti whey, kasein, atau laktosa). Orang tua perlu membaca label dengan teliti. - Jangan Memberikan Susu Nabati Sembarangan
Susu nabati seperti susu kedelai, almond, atau oat tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah 1 tahun, kecuali dalam bentuk formula khusus yang sudah difortifikasi dan disetujui oleh dokter. - Hindari Dehidrasi
Bayi lebih rentan dehidrasi. Tanda-tanda yang harus diwaspadai antara lain mulut kering, jarang buang air kecil, dan bayi tampak lemas.
Kesimpulan
Bayi dengan alergi susu sapi tetap membutuhkan cairan dalam jumlah yang sama dengan bayi lain, hanya saja sumber cairannya perlu disesuaikan. ASI tetap menjadi pilihan terbaik, sedangkan untuk bayi yang membutuhkan pengganti, formula hipoalergenik atau berbasis asam amino dapat digunakan sesuai anjuran dokter.
Orang tua harus teliti dalam memilih sumber cairan dan makanan tambahan, serta selalu memantau tumbuh kembang anak. Dengan perencanaan yang tepat, kebutuhan cairan bayi dengan alergi susu sapi dapat terpenuhi secara optimal, mendukung kesehatan dan tumbuh kembang yang baik.