Rekomendasi Resmi IDAI tentang Asupan Cairan Optimal untuk Tumbuh Kembang Anak

Rekomendasi Resmi IDAI tentang Asupan Cairan Optimal untuk Tumbuh Kembang Anak – Air adalah bagian penting dari tubuh manusia, terutama bagi anak-anak yang sedang tumbuh. Sekitar dua pertiga dari tubuh anak terdiri dari air. Fungsinya bukan hanya untuk menghilangkan rasa haus, tetapi juga membantu semua proses penting dalam tubuh — seperti mengalirkan darah, menjaga suhu tubuh tetap stabil, dan membantu pencernaan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan bahwa anak-anak perlu mendapat cukup cairan setiap hari agar tumbuh kembangnya optimal. Kebutuhan cairan setiap anak bisa berbeda-beda, tergantung pada usia, berat badan, serta seberapa aktif mereka bergerak.

Cairan yang dibutuhkan tidak hanya berasal dari air putih. Anak juga bisa mendapatkannya dari susu, buah-buahan yang banyak mengandung air (seperti semangka, melon, atau jeruk), dan makanan berkuah seperti sup. Namun, air putih tetap menjadi pilihan terbaik karena tidak mengandung gula atau bahan tambahan lain.

Jika anak kekurangan cairan, tubuhnya akan cepat lelah, sulit konsentrasi, dan bisa mengalami gejala dehidrasi seperti bibir kering, lemas, serta jarang buang air kecil. Dalam jangka panjang, kekurangan cairan dapat mengganggu proses tumbuh kembang dan kesehatan organ tubuh.

IDAI menjelaskan bahwa anak-anak lebih mudah kehilangan cairan dibanding orang dewasa. Hal ini karena metabolisme mereka lebih cepat, dan tubuh mereka belum sepenuhnya mampu menyesuaikan suhu dengan baik. Karena itu, orang tua perlu memperhatikan seberapa sering dan seberapa banyak anak minum, terutama saat cuaca panas, sedang bermain di luar ruangan, atau setelah berolahraga.

Selain itu, cukup minum air membantu kerja ginjal anak. Ginjal yang sehat membantu membuang racun dari tubuh dan mencegah infeksi saluran kemih. Jadi, memberi cukup cairan bukan hanya untuk menghindari haus, tetapi juga menjaga kesehatan anak secara keseluruhan.


Rekomendasi IDAI: Panduan Jumlah dan Jenis Cairan yang Ideal

IDAI memberikan panduan tentang jumlah cairan yang dibutuhkan anak berdasarkan usia mereka.

  • Usia 0–6 bulan: bayi hanya perlu ASI, tanpa tambahan air putih. ASI sudah mengandung cukup air untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi.
  • Usia 6–12 bulan: mulai bisa diberi sedikit air putih saat sudah makan MPASI.
  • Usia 1–3 tahun: sekitar 1,2 liter per hari atau setara 5–6 gelas kecil.
  • Usia 4–6 tahun: sekitar 1,6 liter per hari atau 6–7 gelas.
  • Usia 7–9 tahun: sekitar 1,8 liter per hari atau 7–8 gelas.
  • Usia 10–12 tahun: sekitar 2 liter per hari, terutama jika anak aktif bergerak.

Jumlah tersebut bisa berubah tergantung aktivitas dan kondisi cuaca. Misalnya, anak yang banyak berolahraga atau bermain di luar rumah akan membutuhkan lebih banyak air.

IDAI juga mengingatkan agar orang tua tidak menggantikan air putih dengan minuman manis seperti soda, jus kemasan, atau minuman berenergi. Kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas, gigi berlubang, dan membuat anak cepat lelah.

Sebagai alternatif yang menyenangkan, orang tua bisa membuat air putih lebih menarik, misalnya dengan menambahkan potongan buah segar seperti lemon atau stroberi ke dalam botol minum.

Selain air putih, susu juga bisa menjadi sumber cairan yang baik. Susu mengandung protein, kalsium, dan vitamin D yang penting untuk pertumbuhan tulang dan otot anak. Namun, IDAI menyarankan konsumsi susu dibatasi sekitar 2–3 gelas per hari agar anak tetap punya selera makan terhadap makanan lain.

Membiasakan anak minum air sejak kecil sangat penting. Cara mudahnya bisa dengan menyiapkan botol air minum pribadi untuk anak saat ke sekolah atau bepergian. Orang tua juga bisa memberi contoh dengan sering minum air bersama anak. Ingat, anak sebaiknya minum air secara rutin, bukan hanya saat merasa haus. Karena ketika rasa haus muncul, tubuh sebenarnya sudah mulai kekurangan cairan.

Berikut waktu terbaik bagi anak untuk minum air putih menurut IDAI:

  1. Setelah bangun tidur, untuk membantu tubuh bekerja kembali setelah beristirahat.
  2. Sebelum dan sesudah bermain atau berolahraga.
  3. Saat cuaca panas atau setelah banyak berkeringat.
  4. Sebelum tidur (dalam jumlah sedikit) agar tidak dehidrasi di malam hari.

Dalam kondisi tertentu seperti demam, diare, atau muntah, kebutuhan cairan anak meningkat. Pada saat seperti ini, IDAI menyarankan pemberian cairan elektrolit atau oralit untuk mengganti cairan dan mineral yang hilang.


Kesimpulan

Cukup minum air setiap hari adalah kunci penting untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak. Rekomendasi dari IDAI menegaskan bahwa air putih adalah sumber hidrasi terbaik, karena tidak mengandung gula, pewarna, atau bahan tambahan lainnya.

Orang tua berperan besar dalam membentuk kebiasaan minum yang baik pada anak. Pastikan anak minum sesuai kebutuhan usianya, ajarkan untuk membawa botol air sendiri, dan biasakan minum secara teratur sepanjang hari.

Dengan asupan cairan yang cukup, anak akan lebih bugar, fokus belajar, dan tubuhnya berkembang dengan optimal. Hidrasi yang baik juga membantu menjaga kesehatan ginjal, pencernaan, serta sistem kekebalan tubuh.

Air putih memang sederhana, tapi manfaatnya luar biasa. Mengikuti panduan IDAI tentang asupan cairan berarti membantu anak tumbuh sehat, kuat, dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari dengan penuh energi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top